Tapaktuan, - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK)
Aceh Selatan menyatakan tingkat peredaran dan pengguna narkoba di
daerah tersebut dari tahun ke tahun terus menunjukkan grafik
peningkatan, karena ada dugaan wilayah ini ada pabrik pengolahan
sabu-sabu dan ladang ganja.
"Dari hasil pemantauan dan pemetaan lokasi yang kami lakukan beberapa
waktu lalu, telah terpantau ada home industri pembuatan sabu-sabu serta
sejumlah ladang ganja di Aceh Selatan," kata Kepala BNNK Aceh Selatan
Sukri DN SH di Tapaktuan, Sabtu.
Namun, Sukri menolak menyebutkan dimana lokasi home industri sabu-sabu
dan sejumlah ladang ganja tersebut dengan alasan akan mengganggu proses
penindakan nantinya.
Sebab, sambung Sukri, sesuai aturan SOP BNNK di daerah tidak dibenarkan
melakukan penindakan di lapangan melainkan hanya melakukan pemantauan
dan pemetaan lokasi. Yang berwenang melakukan penindakan langsung adalah
pihak BNNP dan BNN Pusat.
"Makanya, terkait hal itu, kami berencana dalam waktu dekat ini akan
berkoordinasi dengan pihak BNNP dan BNN Pusat, agar segera dilakukan
proses penindakan di lapangan," ujarnya.
Sukri mengungkapkan, sesuai arahan dari pihak BNN Pusat, pada tahun 2015
pihaknya akan menggencarkan upaya pencegahan dan pemberantasan
peredaran gelap narkotika di Aceh Selatan, karena upaya sosialisasi
(desiminasi) telah optimal dilakukan pada tahun 2014.
Program lainnya yang menjadi fokus utama pihaknya pada tahun 2015 ini
adalah, pemberdayaan masyarakat, dengan cara mengarahkan masyarakat yang
selama ini gemar menanam ganja dialihkan agar gemar menanam tanaman
produktif yang mampu mengangkat perekonomian mereka.
“Untuk menyukseskan program ini, rencananya kami akan menggandeng pihak
Pemkab Aceh Selatan melalui Dinas terkait serta pihak TNI/Polri,
sehingga program pemberdayaan perekonomian masyarakat tersebut mendapat
dukungan secara maksimal dari pihak terkait," katanya.
Sabtu, 24 Januari 2015
BNNK: Aceh Selatan Diduga Ada Pabrik Sabu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar